PALANGKA RAYA – Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng menghadiri entry meeting asistensi penerapan manajemen risiko pembangunan Nasional lintas sektor, Selasa (28/5/2024). Kegiatan itu berkaitan dengan program peningkatan pajak alat berat di lingkungan pemerintah provinsi.
Sekda menyampaikan, sebagaimana diketahui bahwa pembangunan bisa dilaksanakan kalau ada pendapatan. Sementara melihat Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan kewenangan dari provinsi, yang salah satunya adalah pajak.
“Kita berharap dengan meningkatkan pendapatan ini, kita bisa belanja dan melakukan pembangunan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat” ucapnya.
Menurut ketentuan yang telah ditetapkan, semua kegiatan-kegiatan investasi yang ada, alat beratnya adalah berasal dari Kalteng. Namun pada kenyataannya mobil dan alat berat banyak beroperasi tetapi tidak membayar pajak di Kalteng. Sehingga penerimaan pajak, khususnya alat berat masih belum optimal.
“Kalau realisasi penerimaan PAD bisa meningkat maka target dianggap berhasil. Kita bisa mengukur pendapatan kita tahun ini berdasarkan dari potensi tadi. Sedangkan potensi itu datanya ada pada beberapa perangkat daerah” tandasnya.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (BPD) Kalteng Anang Dirjo menambahhkan, potensi PAD Kateng tahun 2019 sebesar Rp6,4 miliar dan terealisasi sebesar Rp5,8 miliar. Namun kendala pada saat itu muncul keputusan MK Nomor 15 tahun 2017 yang dimenangkan penggugat perkebunan swasta, pengusaha se Indonesia bahwa pajak alat berat itu tidak adil.
“Data tahun 2019, jumlah alat berat di Kalteng sebanyak 3.189 unit yang ada di sektor pertambangan, perkebunan dan kehutanan. Namun dari sekian banyak alat berat tersebut, masih ada yang sistem sewa, baik dari Banjarmasin, Kaltim dan di luar pulau, sehingga pontensi yang ada tersebut tidak bisa memberikan PAD bagi Kalteng,” ungkapnya.
Dengan diberlakukannya kembali pajak alat berat ini, semoga bisa memberikan kontribusi untuk PAD dan nanti akan dialokasikan anggaran, sehingga kegiatan ini bisa betul-betul optimal menggali potensi alat berat maupun potensi bahan bakar bermotor.
“Diharapkan dengan adanya dukungan anggaran dan teknologi canggih, mudah-mudahan PAD kita semakin meningkat,” tandasnya. (*)
![]()









































