PALANGKA RAYA – Aliansi Dayak Bersatu menggelar aksi menyatakan penolakan terhadap keberadaan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB). Aksi penolakan terhadap ormas yang dipimpin Rosario de Marshall alias Hercules itu berlangsung di depan Kantor DPRD Kalteng, Kamis (13/2/2025).
Sepanjang aksi diikuti puluhan orang tersebut, aliansi ini membentangkan spanduk bertuliskan penolakan. Salah satu alasanya mengingat rekam jejak GRIB yang kerap terlibat konflik yang dikhawatirkan justru mengancam keamanan dan ketertiban di Bumi Tambun Bungai.
“Tidak hanya Kalteng, provinsi lain yang ada di Kalimantan juga menyuarakan penolakan yang sama,” kata Humas Aliansi Dayak Bersatu Chornelis.
Menurut Chronelis, kehadiran GRIB belum diperlukan mengingatkan saat ini saja sudah terdapat puluhan ormas Dayak yang selalu siap berkontribusi dan bermitra dengan pemerintah dalam setiap program pembangunan.
“Adapun empat poin utama dalam aksi ini yang menjadi tuntutan. Diantaranya kekhawatiran terjadinya gesekan antar kelompok ormas, yang pada akhirnya merugikan kami sebagai masyarakat Kalteng,” ujarnya.
Tuntutan lainya, dinilai minimnya dampak positif bagi masyarakat atas Grib, pemborosan anggaran akibat dana yang seharusnya bisa dipakai bagi kepentingan publik, terserap oleh pembinaan ormas.
“Keberadaan Grib dapat menjadi penghalang bagi investor yang berminat berinvestasi di Kalteng. Terlebih pemberitaan tentang Grib di tingkat nasional yang sering konflik dengan ormas lain,” pungkasnya. (ran)
![]()










































