PALANGKA RAYA – Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalteng tahun 2025 diprediksi akan menjadi ajang adu gagasan. Bagaimana tidak, bursa calon ketua diisi oleh sejumlah nama dengan latar belakang intelektual mumpuni.
Dari barisan Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU) Kalteng mencuat tiga kader muda potensial berpeluang besar menduduki posisi ketua KNPI. Diantaranya Fathan Asyari, Akhmad Rusdiyanoor dan Rossalinda Rahmanasari.
Tiga nama tersebut sudah lama dikenal aktif dan konsisten dalam penguatan kapasitas pemuda. Mereka juga banyak terlibat dalam berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat. Begitu juga memiliki pemahaman organisasi yang mumpuni.
Seperti halnya Fathan Asyari yang menonjol dalam isu pendidikan nonformal dan literasi digital. Sedangkan Akhmad Rusdiyanoor punya pengalaman organisasi lintas sektor dan posisi strategis. Sementara Rossalinda membawa perspektif kepemimpinan perempuan dan birokrasi muda yang progresif.
“Figur-figur ini mewakili wajah muda NU yang membawa semangat kolaboratif dan visi perubahan. Mereka bukan hanya aktif di struktur, tetapi juga responsif terhadap isu-isu generasi saat ini,” kata Ketua PW GP Ansor Kalteng Arjoni, Senin (23/6/2025).
Selain tiga nama tersebut, ada pula empat nama kader Banom NU lainnya yang turut diperhitungkan dalam bursa kandidat ketua KNPI. Diantaranya Akhmad Fahri Hasan, Fahrizal Rahmadani, Fikri Haikal, dan Helmi.
Keempatnya berasal dari lingkungan kaderisasi NU dan memiliki rekam jejak dalam aktivitas kepemudaan, pengorganisasian sosial dan advokasi komunitas.
“NU melalui Banom-nya tidak kekurangan stok kader muda berkualitas. Kami siap total mendukung siapa pun yang maju dari lingkungan Banom NU. Sepanjang membawa semangat kebermanfaatan dan kepemimpinan inklusif,” ungkap Arjoni.
Majunya ketiga orang tersebut dalam bursa calon ketua KNPI Kalteng mendapat dukungan dari Ketua PW Fatayat NU Kalteng Saidah Suryani. Terlebih bahwa hadirnya Rossalinda dalam bursa kandidat menjadi bukti bahwa kader perempuan NU siap mengambil peran strategis.
“Kami di Fatayat melihat ini sebagai angin segar. Rossalinda adalah figur perempuan NU yang cerdas, aktif, dan memiliki kepedulian tinggi terhadap isu-isu pemuda, terutama perempuan,” ucap Saidah.
Ia juga menambahkan bahwa keterlibatan perempuan dalam kepemudaan tidak boleh lagi hanya simbolik. Sebaliknnya diharapkan Musda KNPI ini menjadi momentum bagi organisasi pemuda untuk lebih terbuka terhadap kepemimpinan perempuan.
“Selain itu menjadikannya bagian dari arah gerakan pemuda yang setara dan progresif,” tegasnya.
Sementara itu, beberapa nama eksternal juga mulai disebut dalam dinamika Musda KNPI. Mulai dari Ketua KPID Kalteng Ahmada Dahlan dan Arifudin R Sehe dari GMNI. Namun kekuatan struktur dan soliditas kaderisasi Banom NU dinilai menjadi modal utama yang membedakan kandidat-kandidat dari NU dalam Musda XV KNPI Kalteng yang dijadwalkan digelar pada semester kedua tahun ini. (ran)
![]()










































