PALANGKA RAYA – Kebijakan Gubernur Kalteng Agustiar Sabran dalam menertibkan kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL) mendapat perlawanan dari komunitas sopir truk yang menamakan diri mereka Gerakan Supir Jawa Timur (GSJT). Mereka menilai kebijakan Agustiar sebagai bentuk diskriminasi terhadap sopir-sopir dari luar Kalteng.
Sebagai bentuk protes, GSJT melontarkan ancaman akan memblokir pelabuhan utama di Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Ancaman itu disampaikan perwakilan GSJT melalui rekaman video yang beredar luas sejak Jumat (18/7/2025).
Dalam rekaman video tersebut mereka menyebutkan jika penertiban berupa penilangan terhadap truk-truk dianggap melanggar komitmen. Dimana sebelumnya disepakati tidak ada tindakan penilangan atau peneguran terhadap truk ODOL.
“Dengan tindakan tersebut, gubernur Kalteng telah melakukan diskriminasi terhadap kami,” kata perwakilan GSJT dalam rekaman video yang memperlihatkan sejumlah sopir truk.
GSJT mengklaim telah berkoordinasi dengan jaringan sopir diberbagai provinsi untuk menggelar aksi besar-besaran. Aksi tersebut akan menyasar jalur logistik strategis yang menjadi urat nadi distribusi barang antarprovinsi.
“Apabila Gubernur mengabaikan peringatan ini, maka kami akan segera melakukan pemblokiran terhadap pelabuhan di Jatim, Jateng, Kalsel, dan Kalteng,” ancamnya. (ran)
![]()










































