PALANGKA RAYA – Virus menular pada hewan ternak bernama gumboro atau Infectious Bursal Disease (IBD) menimpa peternak ayam di Jalan Karanggan Kota Palangka Raya. Peternak mengalami kerugian yang cukup besar karena jumlah ayam yang mati mencapai ratusan ekor. Wabah yang menyerang hewan ternak itu sontak mendapat perhatian serius dari kalangan anggota DPRD Kota Palangka Raya, salah satunya Ruselita.
“Saya sempat mendengar adanya wabah ini dan dialami peternak kita. Dengan adanya wabah gumboro ini kita berharap adannya langkah cepat dari pemerintah melalui dinas terkait,” kata Ruselita.
Ruselita menjelaskan, langkah cepat yang harus dilakukan pemerintah tentunya berupa mitigasi sebagai upaya pencegahan agar wabah tidak meluas. Pasalnya wabah virus yang sedang menyerang ayam peternak tentu menjadi keprihatinan. Untuk itu dinas terkait dapat segera turun ke lapangan untuk melihat sejauh mana wabah menyebar.
“Mungkin ada pengaruhnya juga dari keadaan cuaca kita yang sedang ekstrem. Sehingga berdampak terhadap kesehatan unggas. Virus gumboro tèntu perlu kita waspadai perkembangannya agar tidak meluas dan merugikan peternak kita,” harap Ruselita.
Terpenting, lanjut dia, tindakan dinas terkait untuk melihat dan meneliti sejauh mana bahaya virus gumboro terhadap kesehatan manusia Begitu juga dampak mengkonsumsi ayam yang terkontaminasi virus tersebut.
Sementera itu seperti yang diketahui, ayam yang terinfeksi penyakit gumboro akan mengalami beberapa gejala klinis yang tampak. Diantaranya terlihat gemetar, dehidrasi, bulu kusam dan berdiri. Selain itu akan ditemukan feses atau kotoran yang menempel, disertai feses yang encer dan berwarna putih. Pada kasus Gumboro subklinis, gejala ini tidak muncul secara signifikan sehingga perlu diamati tidak hanya dari gejala namun juga dari perubahan organ dalam tubuh ayam. (dik)
![]()










































